Timbangan |
Diharapkan info ini dapat berguna bagi pendidikan di negara ini, untuk memperbaiki ajaran yang salah menjadi benar dan tidak keliru, jangan membenarkan ajaran yang salah sehinga menjadi keliru.
Konversi yang membuat gempar pendidikan di negara kita ini menjadi topik yang hangat di bulan ini, dengan kesalahan mengartikan konversi tersebut seseorang yang berkerja di sebuah perusaan asing di pecat karena salah mengkonversikan 1 ounce =100 Gram.
Saat dia sedang mencatat dosis limbah pada perusahan tersebut, yang pada saat itu menggunakan konversi Ounce dan Pound, pekerja itu salah menerapkan dosisi pengolahan limbah yang sudah di terapkan bertahun-tahun dalam perusaan itu.
Kejadiat itu sudah sering terjadi dan akhirnya perusahaan itu mengirim utusan seorang pakar limbah dari eropa karena mendapati proses pengolahan limbah yang selalu gagal.
Dan memang benar, utusan itu mendapati bahwa pekerja tersebut salah mengartikan 1 pound= 0,5 kg. dan 1 Ounce (ONs) = 100 gr sesuai dengan pelajaran yang di terima di sekolah.
Kesalah konversi itu berbuah fatal yang mengakibatkan dia di PHK. Sebelum di PHK perusaan tersebut sempat memberi kesempatan kepada pekerja itu untuk mencari pembenaran dan mencari serta menunjukan acuan ilmiah yang menyatakan kebenaran 1 pound= 0,5 kg dan 1 Ounce (ONs) = 100 gr.
Kesempatan itu di berikan selama 7 hari untuk mencari pembenaran itu, sampai pada titik maksimal usahnya, pekerja itu hanya bisa menunjukan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengartikan ONS (bukan ditulis ounce) adalah satuan berat senilai 1/10 Kilogram.
Acuan lain termasuk tabel-tabel konversi yang berlaku sah atau dikenal secara Internasional tidak bisa ditemukan olehnya.
Dari kejadian di atas bisa kita simpulkan bahwa konversi yang sering kita lakukan adalah 1 ONS =100gram.
Ini mengacu pada satuan ukur yang di gunakan oleh belanda pada jaman dahulu, karena sudah begitu lamnya Belanda berada di Indonesia, akhirnya nenek moyang kita mengacu pada satuan tolak ukur ini.
Namu berbeda dengan satuan yang di gunakan internasional yang mengacu perhitungan konversi yang dimiliki oleh inggris mereka menggunakan Ounce, 1 Ounce = 28,35 gram, dan untuk pouns 1 Pound= 373 gram.
Bedakan satuan-satuan yang ada, jangan pernah menghapal satuan konversi untuk lebih akurat dalam penghitungan, tetapi di pahami dan jika menemukan satuan konversi yang aneh, asing dan ragu ketika dalam sebuah kasus memang perlu memiliki tabel koversi karena ini bisa berakibat fatal.
Jangan samakan PON dengan Pound dan lain lain jika menemukan kemiripan dalam penyebutan sebaiknya hati2.
kunjungi situ ini untuk mengetahu Satuan Konversi atau di aplikasi hp juga biasanya ada.
Konversi Ons |
Konversi Pound |
Untuk lebih jelasnya simak artikel di bawah ini:
1 ONS bukan 100 Gram – Pendidikan yang Menjadi Boomerang Seorang teman saya yang bekerja pada sebuah perusahaan asing, di PHK akhir tahun lalu. Penyebabnya adalah kesalahan menerapkan dosis pengolahan limbah, yang telah berlangsung bertahun-tahun.
Kesalahan ini terkuak ketika seorang pakar limbah dari suatu negara Eropa mengawasi secara langsung proses pengolahan limbah yang selama itu dianggap selalu gagal.
Pasalnya adalah, takaran timbang yang dipakai dalam buku petunjuknya menggunakan satuan pound dan ounce. Kesalahan fatal muncul karena yang bersangkutan mengartikan 1 pound = 0,5 kg. dan 1 ounce (ons) = 100 gram, sesuai pelajaran yang ia terima dari sekolah. Sebelum PHK dijatuhkan, teman saya diberi tenggang waktu 7 hari untuk membela diri dgn. cara menunjukkanacuan ilmiah yang menyatakan 1 ounce (ons) = 100 g.
Usaha maksimum yang dilakukan hanya bisa menunjukkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengartikan ons (bukan ditulis ounce) adalah satuan berat senilai 1/10
kilogram. Acuan lain termasuk tabel-tabel konversi yang berlaku sah atau dikenal secara internasional tidak bisa ditemukan.
SALAH KAPRAH YANG TURUN-TEMURUN.
Prihatin dan penasaran atas kasus diatas, saya mencoba menanyakan hal ini kepada lembaga yang paling berwenang atas sistem takar-timbang dan ukur di Indonesia, yaitu Direktorat Metrologi . Ternyata, pihak Dir. Metrologi-pun telah lama melarang pemakaian satuan ons untuk ekivalen 100 gram.
Mereka justru mengharuskan pemakaian satuan yang termasuk dalam Sistem Internasional (metrik) yang iberlakukan resmi di Indonesia.
Untuk ukuran berat, satuannya adalah gram dan kelipatannya. Satuan Ons bukanlah bagian dari sistem metrik ini dan untuk menghilangkan kebiasaan memakai satuan ons ini, Direktorat Metrologi sejak lama telah memusnahkan semua anak timbangan (bandul atau timbal) yang bertulisan “ons” dan “pound”.
Lepas dari adanya kebiasaan kita mengatakan 1 ons = 100 gram dan 1 pound = 500 gram, ternyata tidak pernah ada acuan sistem takar-timbang legal atau pengakuan internasional atas satuan ons yang nilainya setara dengan 100 gram.
Dan dalam sistem timbangan legal yang diakui dunia internasional,
tidak pernah dikenal adanya satuan ONS khusus Indonesia. Jadi, hal ini adalah suatu kesalahan yang diwariskan turun-temurun. Sampai kapan mau dipertahankan ?
BAGAIMANA KESALAHAN DIAJARKAN SECARA RESMI ?
Saya sendiri pernah menerima pengajaran salah ini ketika masih di bangku sekolah dasar. Namun, ketika saya memasuki dunia kerja nyata, kebiasaan salah yang nyata-nyata diajarkan itu harus dibuang jauh karena akan menyesatkan.
Beberapa sekolah telah saya datangi untuk melihat sejauh mana penyadaran akan penggunaan sistem takar-timbang yang benar dan sah dikemas dalam materi pelajaran secara benar, dan bagaimana para murid (anak-anak kita) menerapkan dalam hidup sehari-hari.
Sungguh memprihatinkan. Semua sekolah mengajarkan bahwa 1 ons = 100 gram dan 1 pound = 500 gram, dan anak-anak kita pun menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari. “Racun” ini sudah tertanam didalam otak anak kita sejak usia dini.
Dari para guru, saya mendapatkan penjelasan bahwa semua buku pegangan yang diwajibkan atau disarankan oleh Departemen Pendidikan Indonesia mengajarkan seperti itu.
Karena itu, tidaklah mungkin bagi para guru untuk melakukan koreksi selama Dep. Pendidikan belum merubah atau memberi-kan petunjuk resmi.
TANGGUNG JAWAB SIAPA ?
Maka, bila terjadi kasus-kasus serupa diatas, Departemen Pendidikan kita jangan lepas tangan.
Tunjukkanlah kepada masyarakat kita terutama kepada para guru yang mengajarkan kesalahan ini, salah satu alasannya agar tidak menjadi beban psikologis bagi mereka ; “acuan sistem timbang legal yang mana yang pernah diakui / diberlakukan secara internasional, yang menyatakan bahwa 1 ons adalah 100 gram, 1 pound adalah 500 gram.”?
Kalau Dep. Pendidikan tidak bisa menunjukkan acuannya, mengapa hal ini diajarkan secara resmi di sekolah sampai sekarang ?
Pernahkan Dep.Pendidikan menelusuri, dinegara mana saja selain Indonesia berlaku konversi 1 ons = 100 gram dan 1 pound = 500 gram ?
Patut dipertanyakan pula, bagaimana tanggung jawab para penerbit buku pegangan sekolah yang melestarikan kesalahan ini ?
Kalau Dep. Pendidikan mau mempertahankan satuan ons yang keliru ini, sementara pemerintah sendiri melalui Direktorat Metrologi melarang pemakaian satuan “ons” dalam transaksi legal, maka konsekwensinya ialah harus dibuat sistem baru timbangan Indonesia (versi Depdiknas).
Sistem baru inipun harus diakui lebih dulu oleh dunia internasional sebelum diajarkan kepada anak-anak.
Perlukah adanya sistem timbangan Indonesia yang konversinya adalah 1 ons (Depdiknas) = 100 gram dan 1 pound (Depdiknas) = 500 gram. ? Bagaimana “Ons dan Pound (Depdiknas)” ini dimasukkan dalam sistem metrik yang sudah baku diseluruh dunia ? Siapa yang mau pakai ?.
HENTIKAN SEGERA KESALAHAN INI
Contoh kasus diatas hanyalah satu diantara sekian banyak problema yang merupakan akibat atau korban kesalahan pendidikan.
Saya yakin masih banyak kasus-kasus senada yang terjadi, tetapi tidak kita dengar. Salah satu contoh kecil ialah, banyak sekali ibu-ibu yang mempraktekkan resep kue dari buku luar negeri tidak berhasil tanpa diketahui dimana kesalahannya.
Karena ini kesalahan pendidikan, masalah ini sebenarnya merupakan masalah nasional pendidikan kita yang mau tidak mau harus segera dihentikan.
Departemen Pendidikan tidak perlu malu dan basa-basi diplomatis mengenai hal ini. Mari kita pikirkan dampaknya bagi masa depan anak-anak Indonesia. Berikan teladan kepada bangsa ini untuk tidak malu memperbaiki kesalahan.
Sekalipun hanya untuk pelajaran di sekolah, dalam hal Takar-Timbang-Ukur, Dep. Pendidikan tidak memiliki supremasi sedikitpun terhadap Direktorat Metrologi sebagai lembaga yang paling berwenang di Indonesia. Mari kita ikuti satu acuan saja, yaitu Direktorat Metrologi.
Era Globalisasi tidak mungkin kita hindari, dan karena itu anak-anak kita harus dipersiapkan dengan benar. Benar dalam arti landasannya, prosesnya, materinya maupun arah pendidikannya.
Mengejar ketertinggalan dalam hal kualitas SDM negara tetangga saja sudah merupakan upaya yang sangat berat.
Janganlah malah diperberat dengan pelajaran sampah yang justru bakal menyesatkan. Didiklah anak-anak kita untuk mengenal dan mengikuti aturan dan standar yang berlaku SAH dan DIAKUI secara internasional, bukan hanya yang rekayasa lokal saja.
Jangan ada lagi korban akibat pendidikan yang salah. Kita lihat yang nyata saja, berapa banyak TKI diluar negeri yang berarti harus mengikuti acuan yang berlaku secara internasional.
Anak-anak kita memiliki HAK untuk mendapatkan pendidikan yang benar sebagai upaya mempersiapkan diri menyongsong masa depannya yang akan penuh dengantantangan berat.
ACUAN MANA YANG BENAR ?
Banyak sekali literatur, khususnya yang dipakai dalam dunia tehnik, dan juga ensiklopedi ternama seperti Britannica, Oxford, dll. (maaf, ini bukan promosi) menyajikan tabel-tabel konversi yang tidak perlu diragukan lagi.
Selain pada buku literatur, tabel-tabel konversi semacam itu dapat dijumpai dengan mudah di-dalam buku harian / diary/agenda yang biasanya diberikan oleh toko atau produsen suatu produk sebagai sarana promosi.
Salah satu konversi untuk satuan berat yang umum dipakai SAH secara internasional adalah sistem avoirdupois / avdp. (baca : averdupoiz).
1 ounce/ons/onza = 28,35 gram (bukan 100 g.)
1 pound = 453 gram (bukan 500 g.)
1 pound = 16 ounce (bukan 5 ons)
Bayangkan saja, bagaimana jadinya kalau seorang apoteker meracik resep obat yang seharusnya hanya diberi 28 gram, namun diberi 100 gram.
Apakah kesalahan semacam ini bisa di kategorikan sebagai malapraktek ? Pelajarannya memang begitu, kalau murid tidak mengerti, dihukum !!!
Jadi, kalau malapraktik, logikanya adalah tanggung jawab yang mengajarkan. (ini hanya gambaran / ilustrasi salah satu akibat yang bisa ditimbulkan, bukan kejadian sebenarnya, tetapi dalam bidang lain banyak sekali terjadi)
KALAU BUKAN KITA YANG MENYELAMATKAN – LALU SIAPA ?
Melalui tulisan ini saya ingin mengajak semua kalangan, baik kalangan pemerintah, akademis, profesi, bisnis / pedagang, sekolah dan orang tua dan juga yang lainnya untuk ikut serta mendukung penghapusan satuan “ons dan pound yang keliru” dari kegiatan kita sehari-hari.
Pengajaran system timbang dgn. satuan Ounce dan Pound seharusnya diberikan sebagai pengetahuan disertai kejelasan asal-usul serta rumus konversi yang benar.
Hal ini untuk membuang kebiasaan salah yang telah melekat dalam kebiasaan kita, yang bisa mencelakakan / menyesatkan anak-anak kita, generasi penerus bangsa ini.
# # # # #
Tulisan ini akan dikirimkan kepada media masa, baik cetak maupun elektronik yang mau menyiarkannya demi kepentingan bangsa. Dipersilahkan mengubah formatnya sesuai dengan ketentuan penyiaran masing-masing.
Juga kepada sekolah-sekolah, pabrik-pabrik serta LSM dan masyarakat umum, untuk diketahui secara luas. Bila anda merasa sependapat dengan saya, setuju untuk menghentikan kesalahan ini demi masa depan anak bangsa Indonesia, silahkan diperbanyak / difoto copy dan disebar-luaskan sendiri.
Bila anda ragu-ragu terhadap kebenaran tulisan ini, silahkan menanyakannya langsung kepada Direktorat Metrologi atau Balai Metrologi setempat dikota anda berada.
Terima kasih saya ucapkan kepada anda yang peduli dan mau berpar-tisipasi menyelamatkan masa depan anak-anak Indonesia. Semoga Tuhan memberkati upaya ini, yang kita lakukan dengan tulus ikhlas tanpa pamrih sedikitpun.
# # # # #
Ditengah orang-orang waras, dia yang lain sendiri dianggap gila. Ditengah orang-orang gila, dia yang waras justru dianggap gila. Memang banyak orang yang benar, tetapi jangan diartikan bahwa yang diikuti banyak orang itulah yang pasti dan selalu benar.
LEMBAR PELENGKAP TAKAR – UKUR – TIMBANG MENGIKUTI SISTEM METRIK YANG BERLAKU SEJAK THN 1799
Kuantitas Satuan Simbol Keterangan Panjang meter m Bukan mtr Luas meter persegi m2 Isi meter kubik m3 Berat gram g Bukan gr Takaran liter l 1 l = 1.000 cm3 (cc)
Suhu derajad Celcius ºC
BEBERAPA SEBUTAN / AWALAN UNTUK FAKTOR PENGALI DALAM SISTEM METRIK
Awalan Faktor Pengal Simbol / Singkatan
Contoh Pemakaian
Giga 1.000.000.000 G GHz
mega 1.000.000 M MW
kilo 1000 k km
hecto 100
h ha
deka 10 da dam
deci 0,1 d dm
centi 0,01 c cm
mili 0,001 m ml
micro 0,000.001 μ
μF
dan seterusnya.
Dalam sistem metrik memang dikenal 1 are = 100 m2 khusus untuk ukuran
tanah yang diakui sah secara internasional.
Untuk satuan ONS yang mengartikan kelipatan 100 g., apalagi POUND yang
mengartikan kelipatan 500 g., tidak pernah ada didalam sistem metrik
maupun non-metrik / imperial yang pernah diberlakukan sah secara
internasional.
sumber artikel : http://www.sdnmenteng01.com/archives/1504#.T1rvs9FAcSc.facebook
Seo Blogger Pemula - Hanya berbagi Tips, Trik, Tutorial, Download, Informasi, Optimasi seo, Sepakbola, Liverpool dan berbagi Artikel Menarik Seo Blogger Pemula.
Jadi perlu diperbaiki ini asumsi kita untuk konversi 1 ounce bukan 100gram :)
BalasHapusbenar mas ini pelajaran dari tingkat dasar yang salah asumsi..... karena untuk 1 ONS= 100gram sudah tidak di pergunakan lagi...
BalasHapus1 ons memang BENAR adalah 100 gram dan 1 Ounce memang BUKAN 100 gram karena 1 Ounce = 28,36 gram. perlu dipahami penggunaan Ounce perlu dilihat dari konteks mana, karena Ounce memang berbeda dari Onza, Once, Onca, Oncia, dan Ons.
BalasHapusterus psting info2 yg bermanfaatnya gan
BalasHapussenang bisa berkunjung ke blog anda
terimakasih banyak